Salah satu KESALAHAN TERBESAR orang tua adalah 'terlalu' percaya kepada guru dalam mendidik anaknya,
.
Pikir mereka, semua guru adalah makhluk sempurna tanpa cela,
.
Tak peduli siapa yang mendidik anaknya, yang penting uang sekolah dibayar tiap bulan, baju seragam anaknya diganti tiap tahun, tak lupa memberi jajan serta subsidi pulsa,
.
Materi materi materi,
.
Kualitas guru tak lagi diperhatikan,
.
Mau guru pintar ataupun tak becus mengajar, yang orang tua ingin tahu hanyalah anaknya lulus ujian,
.
Keadaan macam ini nanti tidak hanya akan mencetak anak (mungkin) pintar namun kurang ajar, pun akan membentuk guru nakal berkarakter asal-asalan,
.
Yaitu guru yang mengajar sangat kurang, memberi tugas sangat banyak, kemudian saat melihat murid-muridnya kewalahan, ia akan berkata, "Kalau kalian kesulitan, mari belajar ke rumah ibu-bapak guru, tapi tentu dengan BIAYA TAMBAHAN!"
.
Ada lagi guru yang sudah merasa berada di zona nyaman, gaji diterima tiap bulan, tanpa sekalipun ada laporan pertanggungjawaban. Sehingga di sekolah, karena merasa tak akan ada yang protes, ia bebas saja membentak dan menghardik murinya, yang masih SD, masih ingusan. Tak jarang melakukan kekerasan,
.
Lebih parah lagi, ada oknum guru yang ketahuan berselingkuh sesama guru, tetapi oleh Kementerian Pendidikan masih saja dipertahankan!!
.
Andai saja orang tua lebih peduli, memperhatikan, serta berani bersuara-mengambil tindakan, hal ini tentu tak akan terjadi. Tak akan ada guru nakal pemeras murid dengan dalih 'pelajaran tambahan'. Tak akan ada guru bermulut kasar yang hobi membentak dan tak berakhlak. Tak akan ada guru pendosa yang merasa aman,
.
Ayah, bunda, sudah sejauh mana ayah-bunda nilai kualitas guru yang mengajar anak-anak? Atau jangan-jangan ayah-bunda tidak kenal, bahkan mungkin juga tak pernah berjumpa dengan mereka?
.
Karena mendidik anak adalah kewajiban orang tua. Jika kewajiban orang tua tersebut dipercayakan kepada oknum tak becus, berarti kewajiban tadi belum gugur. Dan kewajiban yang tak dijalankan akan berbuah dosa,
.
Kenali guru-guru mereka, pastikan bahwa guru-guru tersebut memang pribadi cerdas, berkualitas, serta baik akhlaknya,
.
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Jangan harap anak-anak menjadi pribadi saleh dan pintar, jika ayah-bunda percayakan kepada guru yang tidak jelas kualitasnya,
.
Mudah saja; pantau apa saja yang didapat anak setiap hari, pantau keadaan guru di sekolahnya setiap pekan, dan kalau memang perlu tindakan, ajak orang tua lain untuk berkonsultasi dengan kepala sekolah jika ada hal yang tidak sesuai, agar bisa diperbaiki keadaannya,
.
Mohon maaf, saya memang belum menjadi orang tua. Masih bujang. Namun izinkan saya memberi nasihat, paling tidak sebagai pendidik, pun juga sebagai pribadi yang dibesarkan di tengah keluarga pendidik. Mudah-mudahan ada manfaatnya,
.
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. (^_^)
.
Pikir mereka, semua guru adalah makhluk sempurna tanpa cela,
.
Tak peduli siapa yang mendidik anaknya, yang penting uang sekolah dibayar tiap bulan, baju seragam anaknya diganti tiap tahun, tak lupa memberi jajan serta subsidi pulsa,
.
Materi materi materi,
.
Kualitas guru tak lagi diperhatikan,
.
Mau guru pintar ataupun tak becus mengajar, yang orang tua ingin tahu hanyalah anaknya lulus ujian,
.
Keadaan macam ini nanti tidak hanya akan mencetak anak (mungkin) pintar namun kurang ajar, pun akan membentuk guru nakal berkarakter asal-asalan,
.
Yaitu guru yang mengajar sangat kurang, memberi tugas sangat banyak, kemudian saat melihat murid-muridnya kewalahan, ia akan berkata, "Kalau kalian kesulitan, mari belajar ke rumah ibu-bapak guru, tapi tentu dengan BIAYA TAMBAHAN!"
.
Ada lagi guru yang sudah merasa berada di zona nyaman, gaji diterima tiap bulan, tanpa sekalipun ada laporan pertanggungjawaban. Sehingga di sekolah, karena merasa tak akan ada yang protes, ia bebas saja membentak dan menghardik murinya, yang masih SD, masih ingusan. Tak jarang melakukan kekerasan,
.
Lebih parah lagi, ada oknum guru yang ketahuan berselingkuh sesama guru, tetapi oleh Kementerian Pendidikan masih saja dipertahankan!!
.
Andai saja orang tua lebih peduli, memperhatikan, serta berani bersuara-mengambil tindakan, hal ini tentu tak akan terjadi. Tak akan ada guru nakal pemeras murid dengan dalih 'pelajaran tambahan'. Tak akan ada guru bermulut kasar yang hobi membentak dan tak berakhlak. Tak akan ada guru pendosa yang merasa aman,
.
Ayah, bunda, sudah sejauh mana ayah-bunda nilai kualitas guru yang mengajar anak-anak? Atau jangan-jangan ayah-bunda tidak kenal, bahkan mungkin juga tak pernah berjumpa dengan mereka?
.
Karena mendidik anak adalah kewajiban orang tua. Jika kewajiban orang tua tersebut dipercayakan kepada oknum tak becus, berarti kewajiban tadi belum gugur. Dan kewajiban yang tak dijalankan akan berbuah dosa,
.
Kenali guru-guru mereka, pastikan bahwa guru-guru tersebut memang pribadi cerdas, berkualitas, serta baik akhlaknya,
.
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Jangan harap anak-anak menjadi pribadi saleh dan pintar, jika ayah-bunda percayakan kepada guru yang tidak jelas kualitasnya,
.
Mudah saja; pantau apa saja yang didapat anak setiap hari, pantau keadaan guru di sekolahnya setiap pekan, dan kalau memang perlu tindakan, ajak orang tua lain untuk berkonsultasi dengan kepala sekolah jika ada hal yang tidak sesuai, agar bisa diperbaiki keadaannya,
.
Mohon maaf, saya memang belum menjadi orang tua. Masih bujang. Namun izinkan saya memberi nasihat, paling tidak sebagai pendidik, pun juga sebagai pribadi yang dibesarkan di tengah keluarga pendidik. Mudah-mudahan ada manfaatnya,
.
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. (^_^)
No comments:
Post a Comment