Sunday, May 22, 2016

Jangan Sampai Rugi Dua Kali

Di sebuah bandara di Eropa
.
Sekelompok pemuda ingin melaksanakan salat berjamaah saat azan magrib berkumandang. Tidak ada mushala, mereka pun mencari sudut yang lumayan sepi, kemudian membentuk saf dan melaksanakan salat.
.
Orang-orang yang lewat melihat takjub, ada pula yang heran. Tidak setiap hari mereka bisa melihat sekelompok pemuda beribadah di tempat umum. Was wes wos was wes wos, berisik bisik-bisik.

.
Di antara para 'pembisik', ternyata ada seorang Arab. Ia langsung menghampiri salah satu pemuda tersebut sesaat setelah salat mereka selesai. Terjadilah percakapan seru setelah mereka berbasa-basi. (Orang arab : A | Pemuda muslim nonarab : P)
.
A : Kalian kok masih terpaku pada praktek-praktek ibadah kuno seperti ini? Tahu tidak, di sini dan di Amerika, orang sudah menginjakkan kaki di bulan. Sedangkan kalian masih saja sibuk salat. Sia-sia tahu!

.
P : (heran, kok ada orang Arab yang pola pikirnya seperti ini) Bapak orang Arab kan? Bapak muslim?
.
A : Iya dik.
.
P : Bapak salat?
.
A : Tidak. Sudah lama saya tinggalkan.
.
P : Bapak sudah pernah ke bulan atau belum?

A : Belum dik.

P : Naaaaah.. Berarti bapak rugi dua kali. Sudah tidak salat, tidak juga ke bulan. Biarpun kami tidak ke bulan, paling tidak kami masih salat pak, masih sadar untuk menyembah tuhan. Tidak ada ibadah yang sia-sia pak. Setiap amalan akan dibalasi, mau yang baik, mau yang buruk.
.
A : :|
.
***
.
*Disadur dari kisah yang disampaikan Syaikh Salim Al-Khathib di majlis ilmu beliau. Dengan sedikit perubahan.
.
***
.
Sebenarnya bukan ibadah yang menghalangi kita untuk maju dalam teknologi,
.
Namun memang mental konsumtif dan terlalu bergantung pada orang lain, sehingga untuk maju, kita masih menunggu yang lain, tidak punya motivasi,
.
Untuk apa membuat pesawat sendiri? Kan Amerika punya. Untuk apa membuat telepon genggam sendiri? Kan Korea ada. Kita ya tinggal membeli,
.
Kalau pola pikir kita masih seperti ini, berarti kita masih punya mental terjajah. Padahal Rasulullah Saw selalu mendidik kita untuk mandiri,
.
Bahwa beliau saat sampai di Madinah, tidak hanya membangun masjid, namun beliau juga membangun pasar agar penduduk Madinah bisa mandiri secara ekonomi dan tidak bergantung pada Yahudi yang saat itu punya pasar dan menguasai ekonomi,
.
Kita harus ambil contoh. Jadilah pribadi yang taat beribadah, namun juga tidak ketinggalan untuk urusan duniawi,
.
Jangan sampai sudah malas beribadah, miskin harta, miskin ilmu pula. Dunia kosong, akhirat melarat. Rugi dua kali,
.
Karena seorang muslim sejati, ia selalu mengusahakan keselamatan akhirat, tanpa melupakan maslahat dunia. Ini difirmankan Allah dalam Al-Quran kitab suci, (QS : Al-Qashash : 77)
.
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. (^_^)

No comments:

Post a Comment