Alurnya begini, dan biasanya begini,
Seorang makelar judi togel ditangkap saat sedang melakukan aksi,
Akhirnya, selama 2 tahun ia harus masuk bui,
Di bui, ia berkenalan dengan banyak bos-bos judi yang lebih kreatif, sehingga ia mendapat lebih banyak ilmu dan informasi,
Saat bebas, ia langsung membuat website judi bermodal ilmu yang didapat dari penjara tadi,
Untung menjadi berlipat, keberadaannya sulit dilacak, parahnya, anak-anak pun di usaha barunya bisa ikut berjudi,
Seorang makelar judi togel ditangkap saat sedang melakukan aksi,
Akhirnya, selama 2 tahun ia harus masuk bui,
Di bui, ia berkenalan dengan banyak bos-bos judi yang lebih kreatif, sehingga ia mendapat lebih banyak ilmu dan informasi,
Saat bebas, ia langsung membuat website judi bermodal ilmu yang didapat dari penjara tadi,
Untung menjadi berlipat, keberadaannya sulit dilacak, parahnya, anak-anak pun di usaha barunya bisa ikut berjudi,
Harusnya ini menjadi bahan pembicaraan para pemangku amanah, bahwa penjara tak lagi bisa diandalkan karena cacat efisiensi,
Penjara bukannya memberi efek jera, namun malah membuat penjahat lebih jahat, lebih cerdas, lebih kreatif, lebih berani,
Akan lebih efektif jika para penjahat itu dipasung di rumah mereka sendiri-sendiri,
Setelah dihukum di hadapan orang ramai, dengan cambuk untuk kriminal menengah, atau hukum mati untuk kriminal tingkat tinggi,
Memikirkan hukum ya harus pakai logika, jangan sedikit-sedikit HAM, sedikit-sedikit hati,
Hai pemangku amanah negeri,
Para pelaku kriminal itu tak punya hati, tak perlulah layani mereka seolah mereka anak mentri,
Salah tetap salah, hukumlah dengan yang pantas, dan penjara bukan solusi,
Karena kita ingin sebuah lingkungan sehat, bebas kriminal, tak ada was-was, tanpa cemas, karena semua orang sadar diri,
Sadar bahwa sebuah kejahatan akan menjadi bahan penyesalan sampai mati,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
No comments:
Post a Comment