Aturan Melahap Buku

Membaca bagi seorang pelajar harusnya bukan lagi ada dalam daftar hobi, namun seharusnya ada dalam daftar kebutuhan,
Pelajar harusnya merasa kurang jika sehari tidak membaca, sebagaimana ia merasa lapar jika sehari tak makan,
Bahkan, jika ada yang setiap waktu membaca, setiap tempat membaca, maka ia patut diapresiasi karena baginya, membaca sudah seperti melakukan proses pernafasan,
Namun satu hal yang harus dipastikan,

Bahwa kita harus terlebih dahulu membaca bacaan pokok keilmuan yang kita jadikan fokus pilihan,

Jika Anda memilih mesin, dan belum paham konsep kerjanya, maka jangan sekali-kali menyibukkan diri dengan membaca buku tingkat akhir kedokteran,

Jika Anda memilih perminyakan, dan belum paham proses pemisahan minyak mentah menjadi minyak siap pakai, maka jangan menyibukkan diri dengan membaca buku tingkat akhir ekonomi yang membuat pusing pikiran,

Jika Anda muslim, dan belum paham konsep keislaman, dan jarang membaca Al-Quran, maka jangan sekali-kali ikuti seminar perbandingan agama dan keyakinan,

Karena itu sama saja dengan Anda menceburkan diri ke dalam sungai berasus deras tanpa punya pegangan,

Hanyut, terbawa arus hingga hilang entah kemana, terjebak dalam kesesatan,

Islam sebagai makanan pokok ditinggalkan, malah ilmu perbandingan yang tak lebih dari sekedar cemilan menjadi perhatian,

Karena jika "makanan pokok" belum dimakan, dan malah sibuk dengan "cemilan", siap-siap penyakit berbahaya didapatkan,

Dan tak ada penyakit yang lebih berbahaya dari pada penyakit yang menimpa keyakinan,

Bahaya, karena nasib di akhirat menjadi taruhan,

Semoga para pembanding agama muslim lebih dahulu memperkuat keilmuan dan keyakinan,

Semoga generasi muslim terhindar dari kesesatan berbungkus keilmuan,

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^