Jika tulisan sebelumnya hanya membahas tiga syarat secara global, sekarang akan dibuat lebih rinci,
Mengenai 'behaviour', bagaimana wanita berakhlak dan berpekerti,
Karena siapapun wanita, jika dihadapkan pada pria tampan dan cerdas seperti Anda, pasti ia hanya akan menampakkan sisi baiknya, sedangkan kekurangan akhlaknya tetap tersembunyi,
Lalu bagaimana cara agar Anda tahu bahwa akhlaknya tidak palsu dan benar-benar terpuji?
Tinggal tanya pada keluarga dan teman-temannya, bahkan kepada si wanita saja sekalian, jika berani,
Mengenai 'behaviour', bagaimana wanita berakhlak dan berpekerti,
Karena siapapun wanita, jika dihadapkan pada pria tampan dan cerdas seperti Anda, pasti ia hanya akan menampakkan sisi baiknya, sedangkan kekurangan akhlaknya tetap tersembunyi,
Lalu bagaimana cara agar Anda tahu bahwa akhlaknya tidak palsu dan benar-benar terpuji?
Tinggal tanya pada keluarga dan teman-temannya, bahkan kepada si wanita saja sekalian, jika berani,
"Apakah kamu bisa masak sendiri?"
Subjektif? Tunggu dulu, sebentar, mari kita teliti,
Kepandaian masak seorang gadis sejatinya bukan menunjukkan keterampilan, tapi menunjukkan pada pekerti,
Coba Anda bayangkan, jika seorang ibu, sibuk mencuci, menyetrika, masak setiap hari, sedangkan anak gadisnya hanya bisa menikmati,
Lalu yang bisa menolong ibunya siapa lagi?
Menolong ibunya saja dia tidak mau, bagaimana mungkin nanti setelah menikah ia akan menolong suami?
Nah, seorang gadis yang rajin membantu ibunya mengurus rumah tangga, tentu belajar masak setiap hari,
Mulai dari menggiling cabe, memadu bumbu, dan menanak nasi,
Karena kepandaian masak seorang gadis itu muncul bukan karena ia rajin ikut kelas memasak, namun cukup membantu ibunya, tanpa biaya, namun kualitas pasti,
Selain keterampilan memasaknya bagus, mental "penolong"nya juga terasah, tak tega melihat ibunya letih bekerja sendiri,
Makanya saya katakan, kemampuan gadis untuk memasak adalah urusan logisnya otak, bukan urusan subjektivitas hati,
Carilah wanita yang lihai memasak, insyaAllah ia akan rajin membantu mertua, dan ikhlas melayani suami,
Well, tapi tetap saja, ini bukan tulisan seorang lelaki tua yang telah banyak pengalaman dilalui,
Ini hanya tulisan dari bujangan tanggung yang sekedar ingin berbagi,
Untuk lelaki, hati-hati mencari istri! Hati-hati menjaga diri! Hati-hati menjagaga hati!
Untuk wanita, sama dengan nasihat untuk lelaki,
Dengan tambahan, ayo singsingkan lengan baju membantu ibu sebagai bentuk bakti, ;)
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
No comments:
Post a Comment