Ku pikir, hal ini penting untuk dijadikan bahan renungan serta alasan untuk melakukan perbaikan,
Ada dua kesalahan yang sering terjadi saat membaca Al-Quran,
Pertama, adalah membaca Al-Quran dengan mulut yang hanya sedikit terbuka, sehingga huruf bervokal "a" menjadi condong ke "o", dan vokal "i" menjadi condong ke "e" saat didengarkan,
'Pronunciation' menjadi tidak bagus, dalam beberapa kasus, mungkin dapat merubah makna saat diartikan,
Kedua, adalah selalu menggunakan suara hidung membaca Al-Quran,
Akibatnya, antara huruf "ya" dan "waw" bertasydid biasa dengan yang berdengung menjadi tidak bisa dibedakan,
Karena seharusnya, hanya "ya" dan "waw" berdengunglah yang dari hidung suaranya dikeluarkan,
Entah karena terpengaruh penyanyi yang suaranya sengau sehingga banyak yang mengaji lewat hidung, atau karena sebab lain, entahlah, mungkin perlu sedikit penelitian,
Namun kesalahan kedua ini bisa menimbulkan cacat tajwid, padahal menyempurnakan tajwid itu adalah kewajiban,
Karena setiap huruf Al-Quran memiliki hak, dan pembacanya harus menunaikan hak huruf-huruf tersebut, sesuai kemampuan,
Kemampuan maksimal, bukan kemampuan yang dibatasi minimal dengan alasan asal-asalan,
Karena dua kesalahan ini biasanya terjadi tanpa disadari, maka tingkatkan perhatian,
Jika ingin tahu apakah kita termasuk orang yang terjebak dalam kesalahan ini, cara mudah bisa dilakukan,
Mengajilah di hadapan guru yang tajwidnya menjadi rujukan,
InsyaAllah, kesalahan bisa diketahui, dan mudah-mudahan bisa dibaguskan,
Kesalahan pribadi kadang tidak disadari, makanya, kita perlu bantuan orang lain untuk memberi saran,
Semoga hati kita bisa selalu terpaut dengan Al-Quran,
Semoga kita diberi kerendahan hati untuk selalu mempelajari Al-Quran dan tajwidnya tanpa bosan,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
Ada dua kesalahan yang sering terjadi saat membaca Al-Quran,
Pertama, adalah membaca Al-Quran dengan mulut yang hanya sedikit terbuka, sehingga huruf bervokal "a" menjadi condong ke "o", dan vokal "i" menjadi condong ke "e" saat didengarkan,
'Pronunciation' menjadi tidak bagus, dalam beberapa kasus, mungkin dapat merubah makna saat diartikan,
Kedua, adalah selalu menggunakan suara hidung membaca Al-Quran,
Akibatnya, antara huruf "ya" dan "waw" bertasydid biasa dengan yang berdengung menjadi tidak bisa dibedakan,
Karena seharusnya, hanya "ya" dan "waw" berdengunglah yang dari hidung suaranya dikeluarkan,
Entah karena terpengaruh penyanyi yang suaranya sengau sehingga banyak yang mengaji lewat hidung, atau karena sebab lain, entahlah, mungkin perlu sedikit penelitian,
Namun kesalahan kedua ini bisa menimbulkan cacat tajwid, padahal menyempurnakan tajwid itu adalah kewajiban,
Karena setiap huruf Al-Quran memiliki hak, dan pembacanya harus menunaikan hak huruf-huruf tersebut, sesuai kemampuan,
Kemampuan maksimal, bukan kemampuan yang dibatasi minimal dengan alasan asal-asalan,
Karena dua kesalahan ini biasanya terjadi tanpa disadari, maka tingkatkan perhatian,
Jika ingin tahu apakah kita termasuk orang yang terjebak dalam kesalahan ini, cara mudah bisa dilakukan,
Mengajilah di hadapan guru yang tajwidnya menjadi rujukan,
InsyaAllah, kesalahan bisa diketahui, dan mudah-mudahan bisa dibaguskan,
Kesalahan pribadi kadang tidak disadari, makanya, kita perlu bantuan orang lain untuk memberi saran,
Semoga hati kita bisa selalu terpaut dengan Al-Quran,
Semoga kita diberi kerendahan hati untuk selalu mempelajari Al-Quran dan tajwidnya tanpa bosan,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
No comments:
Post a Comment