Orang bilang, tak akan ada yang akan menjual sesuatu jika tidak ada yang membeli,
Ah, saya tidak sepenuhnya percaya, berikut saya paparkan bukti,
Untuk cuci tangan, dulu orang-orang menggunakan sabun mandi,
Namun setelah handwash dijual, barulah orang-orang berpikir, "Oh, ternyata kita butuh produk ini,"
Ah, saya tidak sepenuhnya percaya, berikut saya paparkan bukti,
Untuk cuci tangan, dulu orang-orang menggunakan sabun mandi,
Namun setelah handwash dijual, barulah orang-orang berpikir, "Oh, ternyata kita butuh produk ini,"
Tentu hal ini juga didukung giatnya promosi,
Memangnya butuh apa orang-orang terhadap handwash, jika sabun mandi pun bisa mewakili?
Keduanya memiliki bahan dasar sama, lemak serta soda api,
Coba sekarang hitung, betapa banyak benda-benda yang sebenarnya tidak dibutuhkan, namun tiba-tiba menjadi kebutuhan setelah ada yang menjual dan promosi?
Hal yang sama juga berlaku pada minuman keras, judi dan prostitusi,
Orang bilang, cukup kita tidak membeli barang haram itu, maka ia nanti akan bangkrut sendiri,
Logis, memang, tapi kembali pada prinsip awal, dengan promosi kuat, siapa yang bisa tahan untuk tidak membeli?
Sedikit, sedikit sekali,
Makanya, hal yang lebih efektif untuk dilakukan adalah menghentikan penjualnya, bukan menyalahkan pembeli,
Dan yang bisa menghentikan penjual hanyalah pemerintah, istilah agamanya Ulul Amri,
Makanya, mencegah penyakit masyarakat harus menjadi program utama setiap pemimpin yang memang berniat untuk mengabdi,
Karena kita ingin sebuah lingkungan sehat, berkat, dan banyak maslahat, sehingga anak kemenakan kita bisa bermain bebas tanpa was-was di dalam hati,
Was-was mereka akan ditawari barang haram, atau menjadi korban penjahat-penjahat banci yang kini masih saja marak terjadi,
Wahai Ulil Amri, ini hanya permintaan kecil dari rakyat kecil pula, semoga bisa terrealisasi,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
No comments:
Post a Comment