Wednesday, April 15, 2015

contoh proposal untuk amdal industri (mata kuliah amdal)




A.    LATAR BELAKANG
1.      jenis Usaha
wirausaha merupakan salah satu pihak yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan daya kreativitas yang ada pada diri masyarakat tersebut. Dengan wirausaha pula seorang usahawan dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi para tenaaga kerja khususnya para tenaga kerja yang berada di daerah atau di desa. Berbagai jenis usaha yang dapat dilakukan, mulai dari jenis usaha meubel, industry pangan, dan industry tekstil.
Tekstil adalah sebuah usaha yang dibuat demi memenuhi kebutuhan primer manusia. Salah satu tekstil yang sangat popular di Indonesia adalah batik.
Batik pada dasarnya berasal dari bahasa jawa yag berarti menulis dan nitik. Batik merupakan seni melukis diatas kain dengan menggunakan teknik tertentu dan lilin atau malam sebagai cat demi medapatkan hiasan dan corak sesuai dengan yang diinginkan oleh pembuatnya.
Dalam proposal ini, jenis usaha yang akan dibangun adalah usaha tekstil jenis kain batik. Usaha batik yang akan dibangun merupakan usaha kecil tekstil yang dalam proses pembatikannya tetap mempertahankan kebudayaan asli daerah dilingkungan pembangunan kain batik tersebut, akan tetapi, dikombinasikan dengan perkembangan zaman sekarang sehingga hasil dari kain batik dapat digunakan oleh berbagai generasi tak terkecuali oleh generasi muda sekarang ini.
Manfaat dari pembangunan usaha kain batik itus sendiri.
2.      Tujuan Usaha
Pembangunan usaha kain batik memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut :
a.       Melestarikan budaya asli Indonesia
b.      Mengenalkan budaya asli kepada para generasi muda

3.      Lokasi Usaha
rencana lokasi pembangunan usaha kain batik ini dapat dikatakan strategis dimana lokasi usaha batik ini direncanakan akan berlokasi di Jalan Baregbeg No. 159 Ciamis. 
4.       Luas Wilayah Usaha
Luas wilayah usaha yang direncanakan untuk pembangunan usaha kain batik tersebut diperkirakan 1 Ha. Luas wilayah seluruhnya kemudian dibagi – bagi menjadi beberapa kegiatan dalam proses pembuatan kain batik.
5.      Jumlah Tenaga Kerja
Dalam perencanaan usaha kain batik ini jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan diperkirakan berjumlah 10 orang yang kemudian dibagi – bagi menjadi kebeberapa tugas dalam proses pembuatan kain batik.

B.     TAHAPAN PEMBUATAN USAHA
Dalam pembangunan suatu usaha tentunya diperlukan beberapa tahap yang harus dikerjakan dalam pembangunannya. Dalam hal ini tahapan pembangunan usaha kain batik adalah sebagai berikut :
1.      Pembuatan proposal usaha, yang bertujuan untuk menyebarkan informasi dan mencari rekomendasi perusahaaan lain untuk dapat saling bekerja sama.
2.      Penentuan tempat atau lokasi usaha, lokasi usaha yang strategis yang bertujuan agar dapat lebih menguntungkan dan juga menekan dampak yang kemudian akan terjadi dalam proses pembuatan kain batik.
3.      Permintaan persetujuan dari pihak – pihak terkait agar mendapatkan legalitas dari usaha yang akan dijalankan diantaranya kepada : masyarakat sekitar tempat usaha, dinas atau instansi pemerintah yang berwenang mengeluarkan surat izin usaha.
4.      Pendaftaran NPWP
5.      Pendaftaran AMDAL yang bertujuan untuk mencegah dampak yang kemudian akan ditimbulkan dari usaha kain batik tersebut.
6.      Pembangunan usaha ditempat yang sudah ditentukan dan dengan memperhitungkan jangka waktu yang telah ditentukan.
7.      Pencarian tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
8.      Pembelian bahan baku usaha dan sarana pra sarana lainnya untuk medukung proses pembuatan kain batik.
9.      Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap dampak yang terjadi dari proses pembuatan kain batik.

C.     KERANGKA AMDAL
AMDAL dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1.      Dampak positif
Yaitu dampak yang ditimbulkan dari adanya pembangunan usaha yang sifatnya baik (positif). Dalam kata lain, dampak yang ditimbulkan sifatnya menguntungkan baik itu yang dirasakan oleh pihak yang membuat usaha maupun masyarakat yang berada disekitar tempat usaha tersebut.
Adapun dampak positif dari pembangunan usaha batik ini adalah sebagai berikut :
a.       Melestarikan dan memperkenalkan kearifan budaya local
b.      Mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk mencintai produk sendiri.
c.       Meningkatkan kreativitas masyarakat
d.      Menyerap tenaga kerja


2.      Dampak negatif
Yaitu dampak yang ditimbulkan dari adanya suatu pembangunan usaha yang sifatnya buruk atau merugikan khususnya yang dirasakan oleh masyarakat yang bertempat tinggal disekitar tempat usaha tersebut dibangun.
Adapun dampak negatif yang kemungkinan akan ditimbulkan dari pembangunan usaha batik adalah sebagai berikut :
a.       Pencemaran ekosistem air (sungai)
b.      Pencemaran ekosistem tanah

D.    DOKUMEN AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Dalam pembangunan suatu usaha diperlukan adanya dokumen amdal yang dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan pembangunan usaha. Dalam dokumen amdal tersebut menjelaskan mengenai adanya komponen – komponen yang terbagi menjadi beberapa komponen dari amdal yaitu sebagai berikut :
1.      Komponen fisik
Dilihat dari :
a.       Kualitas air yang akan dipergunakan dan kapasitas  saluran pembuangan limbah air dari warna kimia batik
b.      Kualitas tanah yang akan dipergunakan untuk kegiatan proses pembuatan kain batik
2.      Komponen ekologi
Dilihat dari :
a.       Ekosistem darat seperti tanah dan tumbuhan – tumbuhan disekitar tempat usaha.
b.      Ekosistem air seperti aliran sungai yang berhubungan langsung dengan saluran pembuangan limbah kain batik.

3.      Komponen social, ekonomi dan budaya
Dilihat dari :
a.       Membuka lapangan pekerjaan baru
b.      Menyerap Tenaga kerja
c.       Meningkatkan kreativitas masyarakat
d.      Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada disekitar lokasi usaha
e.       Dijadikan sebagai salah satu objek wisata budaya batik

E.     RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
Dalam RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menekan tingkat dampak negatif dari pembangunan usaha kain batik. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Melakukan penyaringan saat melakukan pembuangan limbah cair secara manual dengan menggunakan saringan yang berisi pasir, arang, dan injuk.
2.      Pemberian informasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal disekitar lokasi usaha
3.      Pembuatan tempat penampungan limbah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke aliran sungai
4.      Memberikan pemeriksaan terhadap kesehatan tenaga kerja dan masyarakat pada umumnya yang berada disekitar lokasi usaha.

F.      RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
Jenis usaha yang dijalankan harus melalui tahapan pemantauan dari proses pembuatan kain batik agar menekan dampak negatif yang kemudian akan ditimbulkan yaitu sebagai berikut :
1.      Pengawasan dan pemeriksaan terhadap lingkungan dan dampak dari pengelolaan limbah bagi masyarakat disekitar lokasi usaha.
2.      Pemeriksaan dan pembersihan tempat penampungan limbah dan saluran pembuangan limbah




No comments:

Post a Comment