بسم الله الرحمن الر حيم
إن الحمد لله نحمده تعالى ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا ، من يهديه الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، واشهد أن محمد عبده ورسوله
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون} سورة: آل عمران– الآية: 102
OLEH:AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI
Diriwayatkan dari Aisyah, Ummul mukminin ra. dia berkata; Awal mula wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah saw. berupa mimpi yang benar. Ketika itu Rasulullah saw. mendapatkan mimpi yang benar seterang cahaya pagi, kemudian beliau senang berkhalwat (menyepi). Beliau berkhalwat di gua Hira untuk beribadah selama beberapa malam sebelum beliau kembali kepada keluarganya. Rasulullah saw. membawa perbekalan makanan untuk berkhalwat, lalu beliau pulang menemui Khadijah untuk mengambil perbekalan lagi, sehingga ketika berada di dalam gua Hira beliau tiba-tiba mendapat wahyu. Beliau didatangi malaikat yang mengakatan “Bacalah!” Rasulullah saw menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Kata Rasulullah saw: “Lalu malaikat itu memelukku keras-keras sehingga nafasku terasa sesak, kemudian dia melepaskanku, lalu dia katakan lagi, “Bacalah!” Aku menjawab “Aku tidak bisa membaca”. Dia memelukku lagi lagi (kedua kalinya) dengan keras sehingga nafasku terasa sesak, lalu dia melepaskanku, kemudian dia membacakan, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah yang maha pemurah”, (QS.Al-laq: 1-3)Kemudian Rasulullah saw. pulang membawa wahyu dengan hati yang penuh ketakutan. Beliau menemui Khadijah binti Khuwaylid ra. Kata beliau, “Selimutilah aku! Selimutilah aku” Maka keluarga Nabi saw. menyelimutibeliau sehingga rasa takut beliau hilang. Beliau ceritakan kepada Khadijah peristiwa yang telah beliau alami. Kata beliau, “Aku takut akan terjadi sesuatu pada diriku”. Khadijah menjawab. “Demi Allah, tidak akan terjadi apa-apa. Allah tidak akan membuatmu hina, karena engkau selalu menyambung sanak kerabat, menolong fakir miskin, menghormati tamu dan membantu orang-orang yang tertimpa musibah”.Khadijah mengajak Nabi saw. pergi untuk menemui Waraqaoh bin Naufal bin Asad bin Abdul ‘Uzza, sepupu Khadijah. Waraqoh adalah orang yang beragama Nasrani pada masa Jahiliyah dan pernah menulis kitab Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang dikehendaki oleh Allah. Ketika itu Warakahsudah tua dan buta. Kata Khajdijah, “Hai sepupuku! dengarlah kata sepupumu ini (Muhammad) ini!” Waraqah bertanya kepada Nabi asw., “Hai sepupuku! Apa yang kau alamai, lalu Waraqah mengatakan apa yang telah kau alamai, Rasulullah menuturkan kepada Waraqah apa yang telah beliau alamai, lalu Waraqah mengatakan kepada beliau, “Dia itu An-Namus (Jibril) yang juga telah diutus oleh Allah kepada Nabi Musa. Betapa seandainya aku masih muda dan masih hidup ketika nanti kaummu mengusirmu!” Rasulullah saw, bertanya, “Apakah mereka akan mengusirku?” Waraqah menjawab, “Ya. Tidak ada laki-laki yang menyampaikan wahyu seperti yang kau bawa ini melainkan akan dimusuhi. Seandainya aku masih hidup ketika nanti kau diusir niscaya aku akan membelamu dengan segenap kemampuanku”.Tidak lama kemudian Waraqah wafat dan wahyu pun tidak turun dalam beberapa waktu.
(HR. Bukhari, hadits no.3)
Keterangan HADITS :
قوله: “فيتحنث” هي بمعنى يتحنف، أي يتبع الحنفية وهي دين إبراهيم(Keterangan “فيتحنث” dengan menggunakan makna يتحنف artinya pengikut agama Hanafiyah yakni agama nabi Ibrahim As.Fath al-Baari I/23
وما الحنيف قال دين إبراهيم لم يكن يهوديا ولا نصرانيا وكان لا يعبد إلا الله
Apakah yang dimaksud Haniif ?Ialah agama nabi Ibrahim As. Yang bukan agama Yahudi ataupun Nashrani, pengikut haniif tidak menyembah kecuali hanya pada Allah.
Dalaail an-Nubuwwah Li Ismaa’iil I/81
الحنيف المستقيم على الحق ، والأحنف هو المستقيم في حلقة الرِّجْل ، ويسمى مائل القَدَم بذلك على التفاؤل وإبراهيم عليه السلام كان حنيفاً لا مائلاً عن الحق ، ولا زائغاً عن الشرع ، ولا مُعَرِّجاً على شيء وفيه نصيب للنفس ، فقد سَلَّم مَالَه ونَفْسَه ووَلدَه ، وما كان له به جملةً – إلى حكم الله وانتظار أمره .
Haniif adalah orang yang konsekuen dengan agamanya.. Dan Ibrahim As. Adalah orang yang haniif tidak melenceng dari kebenaran , tidak melenceng dari syariat dan memenuhi keinginan-keinginan nafsunya, ia rela berkorban menyerahkan hartanya, nyawanya dan anaknya demi menetapi hukum Allah.
Tafsiir alQusyairy I/330
{ بَلْ مِلَّةَ إبراهيم حَنِيفًا } أي مخالفاً لليهود والنصارى منحرفاً عنهما ، وأما المفسرون فذكروا عبارات ، أحدها : قول ابن عباس والحسن ومجاهد : أن الحنيفية حج البيت . وثانيها : أنها اتباع الحق ، عن مجاهد . وثالثها : اتباع إبراهيم في شرائعه التي هي شرائع الإسلام . ورابعها : إخلاص العمل وتقديره : بل نتبع ملة إبراهيم التي هي التوحيد عن الأصم قال القفال : وبالجملة فالحنيف لقب لمن دان بالإسلام كسائر ألقاب الديانات ، وأصله من إبراهيم عليه السلام .
“Bahkan agama Ibrahim adalah Haniif” yang berbeda dengan orang yahudi ataupun Nashrani, menyalahi keduanya.Menurut beberapa pendapat Ulama tafsiir tentang HANIIF1. Pendapat Ibn Abbas, al-Hasan al-Basyri dan Mujahid, haniif menjalani ibadah haji di Baitullah2. Mengikuti kebenaran3.Mengikuti syariat-syariat Ibrahim As. Yang berarti syariat-syariat Islam4. Mengikhlaskan amal perbuatan dan takdirnya yang inti amal perbuatannya mengikuti syariat Nabi Ibrahim yakni Tauhid
Menurut al-Qaffal “Haniif adalah julukan bagi mereka yang mengikuti ajaran Islam yang asal ajarannya dari Nabi Ibrahim As.
Tafsiir ar-Rooziy II/370
أن الحنيف اسم لمن دان بدين إبراهيم عليه السلام ومعلوم أنه عليه السلام أتى بشرائع مخصوصة ، من حج البيت والختان وغيرهما ، فمن دان بذلك فهو حنيف ، وكان العرب تدين بهذه الأشياء . ثم كانت تشرك ، فقيل من أجل هذا : { حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ المشركين
Haniif adalah nama julukan bagi orang yang mengikuti agama Ibrahim As. Yang seperti telah maklum bhwa beliau datang dengan membawa syariat dari Allah SWT, seperti Haji, Khitan dsb,Orang yang beragama demikian disebut HANIIF, adalah orang-orang arab beragama semacam ini namun kemudian mereka syirik karena Allah berfirmn “Ibrahim adalah haniif dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik”.
Tafsiir ar-Rooziy II/371
قال أبو العالية : الحنيف الذي يستقبل البيت في صلاته
Abu ‘Aaliyah berkata “Haniif adalah orang yang saat shalatnya menghadap kiblat”Tafsiir ar-Rooziy VI/354
و « الحنيف » : المستقيم في الدِّين ، أو المائل إلى الحق بالكلية .
Haniif adalah orang yang lurus dalam agamanya atau condong pada kebenaran secara keseluruhan.
Tafsiir alQusyairy IV/220
الحنيف المائلُ إلى الحق عن الباطل في القلبِ والنَّفْسِ ، في الجهر وفي السِّرِّ ، في الأفعال وفي الأحوال وفي الأقوال { غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ } : الشِّركُ جَلِيٌّ وخَفِيٌ .
Haniif adalah orang yang condong pada kebenaran jauh dari kebatilan dalam hati dan nafsunya baik saat dalam kondisi terang-terangan atau menyendiri, dalam perbuatan, haliyah dan ucapan serta tidak musyrik baik syirk yang jelas atau samar.
Tafsiir alQusyairy V/195
Shalatnya Rasul Sebelum Isro` Mi`roj
فائدة ذهب جماعة إلى أنه لم يكن قبل الإسراء صلاة مفروضة الا ما كان وقع الأمر به من صلاة الليل من غير تحديد وذهب الحربي إلى أن الصلاة كانت مفروضة ركعتين بالغداة وركعتين بالعشي وذكر الشافعي عن بعض أهل العلم إن صلاة الليل كانت مفروضة ثم نسخت بقوله تعالى فاقرءوا ما تيسر منه فصار الفرض قيام بعض الليل ثم نسخ ذلك بالصلوات الخمس
Al-Hafidz Ibn Hajar al-‘Asyqalaany berkata :”Segolongan Ulama memilih tidak terdapatnya shalat fardhu sebelum Isro’ kecuali sebatas shalat-shalat yang terdapat perintah menjalankannya seperti shalat malam yang dikerjakan tanpa dibatasi,
al-Harby shalat sebelum Isro’ diwajibkan dikerjakan dengan dua rakaat dipagi hari dan dua rakaat di sore hari,
Imam Syafi’i menuturkan dari sebagian Ahli Ilmu bahwa shalat malam awal mulanya shalat malam diwajibkan kemudian dinaskh (dihapus hukumnya) dengan firman Allah “maka bacalah yang gampang darinya” maka jadilah shalat wajib adalah menjalani shalat disebagian malam yang kemudian kewajibannya pun dinaskh dengan shalat lima waktu”.
Sebelum Rasulullah menerima perintah sholat (ibadah orang muslim) Para nabi dan kaum terdahulu (termasuk Yahudi) sudah melakukan sholat sesuai syariatnya
Allah memerintahkan Maryam (Ibunda Isa as.) untuk melakukan sujud dan ruku bersama-sama orang yg ruku (sholat berjamaah)
"Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orangyang ruku." (QS. Ali 'Imran: 43)
Maryam adalah berkebangsaan Israil yang juga melakukan "sholat"
apakah sholat Maryam atau nabi Isa sama seperti sholatnya muslim?
Wallaahu a'lam
Tapi mungkin ayat Injil perjanjian baru dibawah ini bisa sebagai acuan
(Matthew/Matius 26:39) "And he (Jesus) went a little further, and fell on his face, and prayed, saying, O my Father, if it be possible, let this cup pass from me: nevertheless not as I will, but as thou wilt." - New Testament
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki
(Matius 17:6)
Versi bhs Indonesia: Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
Versi bhs Inggris: "And when the disciples heard it, they fell on their face (menyungkur diatas wajah), and were sore afraid.
Sholatnya nabi Musa & harun
"And Moses made haste, and bowed his head toward the earth, and worshipped." - Old Testament (Tanakh) (Exodus 34:8)
“And Moses and Aaron went from the presence of the assembly unto the door of the tabernacle of the congregation, and they fell upon their faces (SUJUD): and the glory of the LORD appeared unto them.” - Old Testament (Tanakh) (Numbers 20:6)
dan nabi-nabi lainnya
And Ezra blessed the LORD, the great God. And all the people answered, Amen, Amen, with lifting up their hands: and they bowed their heads, and worshipped the LORD with [their] faces to the ground. - Old Testament (Tanakh) (Nehemiah 8:6)
(Arti: mengangkat tangan dan merunduk (ruku) dan wajah mereka diatas tanah (sujud))
SHOLAT SEBELUM ZAMAN NABI MUHAMMAD
Sebagaimana sholat 5 waktu diwajibkan atas ummat Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam-, maka para nabi sebelum beliau juga diwajibkan atas mereka sholat. mereka dan ummat yang mengikuti mereka juga mengerjakan sholat. adapun dasar bahwa mereka juga mengerjakan sholat yaitu sholat yang memang disyariatkan atas mereka dengan syariah
yang berbeda-beda adalah sebagai berikut :
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ
Artinya : "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat." (QS Ibrahim : 37)
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Artinya : "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat." (QS Ibrahim : 40)
Firman Allah tentang Musa dan Harun -'alaihima as-salam- :
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى وَأَخِيهِ أَنْ تَبَوَّآ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوتًا وَاجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya : "Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman." (QS Yunus : 87)
Dan tentang Isa -'alaihi as-salam- :
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
Artinya : "Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." (QS Maryam : 31)
Dan tentang Zakaria :
فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ
Artinya : "Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab." (QS Ali Imran : 39)
Dan tentang semua nabi -'alaihim as-salam- :
أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا # فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا # إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا
Artinya : "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (58) Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (59) kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun. (60)" (QS Maryam : 58-60)
Adapun sholat mereka juga ada sujud dan rukuknya. Allah berfirman :
a
وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Artinya : "Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud"." (QS Al-Baqoroh : 125)
يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya : "Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk." (QS Ali Imran : 43)
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
إنا معاشر الأنبياء أُمرنا بتعجيل فطرنا وتأخير سحورنا ووضع أيماننا على شمائلنا في الصلاة
Artinya : "Kami para nabi diperintahkan akan 3 hal : mendahulukan berbuka, mengakhirkan sahur, dan meletakkan tangan kanan kami diatas tangan kiri kami dalam sholat." (HR At-Thabrani)
Akan tetapi bagaimana sholatnya para nabi sebelum kita? Allah lebih tahu bagaimana sholat mereka secara lebih mendetail. yang pasti, kita sebagai ummat Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam- diperintahkan untuk melaksanakan sholat sebagaimana yang Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- contohkan. beliau bersabda :
صلوا كما رأيتموني أصلي
Artinya : "Sholatlah sebagaimana kalian melihatku sholat." (HR Bukhori)
Sholatnya Para Nabi Dan Nabi Muhammad sebelum turun kewajiban sholat yang lima waktu
(HR. Bukhari, hadits no.3)
Keterangan HADITS :
قوله: “فيتحنث” هي بمعنى يتحنف، أي يتبع الحنفية وهي دين إبراهيم(Keterangan “فيتحنث” dengan menggunakan makna يتحنف artinya pengikut agama Hanafiyah yakni agama nabi Ibrahim As.Fath al-Baari I/23
وما الحنيف قال دين إبراهيم لم يكن يهوديا ولا نصرانيا وكان لا يعبد إلا الله
Apakah yang dimaksud Haniif ?Ialah agama nabi Ibrahim As. Yang bukan agama Yahudi ataupun Nashrani, pengikut haniif tidak menyembah kecuali hanya pada Allah.
Dalaail an-Nubuwwah Li Ismaa’iil I/81
الحنيف المستقيم على الحق ، والأحنف هو المستقيم في حلقة الرِّجْل ، ويسمى مائل القَدَم بذلك على التفاؤل وإبراهيم عليه السلام كان حنيفاً لا مائلاً عن الحق ، ولا زائغاً عن الشرع ، ولا مُعَرِّجاً على شيء وفيه نصيب للنفس ، فقد سَلَّم مَالَه ونَفْسَه ووَلدَه ، وما كان له به جملةً – إلى حكم الله وانتظار أمره .
Haniif adalah orang yang konsekuen dengan agamanya.. Dan Ibrahim As. Adalah orang yang haniif tidak melenceng dari kebenaran , tidak melenceng dari syariat dan memenuhi keinginan-keinginan nafsunya, ia rela berkorban menyerahkan hartanya, nyawanya dan anaknya demi menetapi hukum Allah.
Tafsiir alQusyairy I/330
{ بَلْ مِلَّةَ إبراهيم حَنِيفًا } أي مخالفاً لليهود والنصارى منحرفاً عنهما ، وأما المفسرون فذكروا عبارات ، أحدها : قول ابن عباس والحسن ومجاهد : أن الحنيفية حج البيت . وثانيها : أنها اتباع الحق ، عن مجاهد . وثالثها : اتباع إبراهيم في شرائعه التي هي شرائع الإسلام . ورابعها : إخلاص العمل وتقديره : بل نتبع ملة إبراهيم التي هي التوحيد عن الأصم قال القفال : وبالجملة فالحنيف لقب لمن دان بالإسلام كسائر ألقاب الديانات ، وأصله من إبراهيم عليه السلام .
“Bahkan agama Ibrahim adalah Haniif” yang berbeda dengan orang yahudi ataupun Nashrani, menyalahi keduanya.Menurut beberapa pendapat Ulama tafsiir tentang HANIIF1. Pendapat Ibn Abbas, al-Hasan al-Basyri dan Mujahid, haniif menjalani ibadah haji di Baitullah2. Mengikuti kebenaran3.Mengikuti syariat-syariat Ibrahim As. Yang berarti syariat-syariat Islam4. Mengikhlaskan amal perbuatan dan takdirnya yang inti amal perbuatannya mengikuti syariat Nabi Ibrahim yakni Tauhid
Menurut al-Qaffal “Haniif adalah julukan bagi mereka yang mengikuti ajaran Islam yang asal ajarannya dari Nabi Ibrahim As.
Tafsiir ar-Rooziy II/370
أن الحنيف اسم لمن دان بدين إبراهيم عليه السلام ومعلوم أنه عليه السلام أتى بشرائع مخصوصة ، من حج البيت والختان وغيرهما ، فمن دان بذلك فهو حنيف ، وكان العرب تدين بهذه الأشياء . ثم كانت تشرك ، فقيل من أجل هذا : { حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ المشركين
Haniif adalah nama julukan bagi orang yang mengikuti agama Ibrahim As. Yang seperti telah maklum bhwa beliau datang dengan membawa syariat dari Allah SWT, seperti Haji, Khitan dsb,Orang yang beragama demikian disebut HANIIF, adalah orang-orang arab beragama semacam ini namun kemudian mereka syirik karena Allah berfirmn “Ibrahim adalah haniif dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik”.
Tafsiir ar-Rooziy II/371
قال أبو العالية : الحنيف الذي يستقبل البيت في صلاته
Abu ‘Aaliyah berkata “Haniif adalah orang yang saat shalatnya menghadap kiblat”Tafsiir ar-Rooziy VI/354
و « الحنيف » : المستقيم في الدِّين ، أو المائل إلى الحق بالكلية .
Haniif adalah orang yang lurus dalam agamanya atau condong pada kebenaran secara keseluruhan.
Tafsiir alQusyairy IV/220
الحنيف المائلُ إلى الحق عن الباطل في القلبِ والنَّفْسِ ، في الجهر وفي السِّرِّ ، في الأفعال وفي الأحوال وفي الأقوال { غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ } : الشِّركُ جَلِيٌّ وخَفِيٌ .
Haniif adalah orang yang condong pada kebenaran jauh dari kebatilan dalam hati dan nafsunya baik saat dalam kondisi terang-terangan atau menyendiri, dalam perbuatan, haliyah dan ucapan serta tidak musyrik baik syirk yang jelas atau samar.
Tafsiir alQusyairy V/195
Shalatnya Rasul Sebelum Isro` Mi`roj
فائدة ذهب جماعة إلى أنه لم يكن قبل الإسراء صلاة مفروضة الا ما كان وقع الأمر به من صلاة الليل من غير تحديد وذهب الحربي إلى أن الصلاة كانت مفروضة ركعتين بالغداة وركعتين بالعشي وذكر الشافعي عن بعض أهل العلم إن صلاة الليل كانت مفروضة ثم نسخت بقوله تعالى فاقرءوا ما تيسر منه فصار الفرض قيام بعض الليل ثم نسخ ذلك بالصلوات الخمس
Al-Hafidz Ibn Hajar al-‘Asyqalaany berkata :”Segolongan Ulama memilih tidak terdapatnya shalat fardhu sebelum Isro’ kecuali sebatas shalat-shalat yang terdapat perintah menjalankannya seperti shalat malam yang dikerjakan tanpa dibatasi,
al-Harby shalat sebelum Isro’ diwajibkan dikerjakan dengan dua rakaat dipagi hari dan dua rakaat di sore hari,
Imam Syafi’i menuturkan dari sebagian Ahli Ilmu bahwa shalat malam awal mulanya shalat malam diwajibkan kemudian dinaskh (dihapus hukumnya) dengan firman Allah “maka bacalah yang gampang darinya” maka jadilah shalat wajib adalah menjalani shalat disebagian malam yang kemudian kewajibannya pun dinaskh dengan shalat lima waktu”.
Sholat nabi Isa, Musa dan nabi lainnya hampir sama dengan Nabi Muhammad saw.
Sebelum Rasulullah menerima perintah sholat (ibadah orang muslim) Para nabi dan kaum terdahulu (termasuk Yahudi) sudah melakukan sholat sesuai syariatnya
Allah memerintahkan Maryam (Ibunda Isa as.) untuk melakukan sujud dan ruku bersama-sama orang yg ruku (sholat berjamaah)
"Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orangyang ruku." (QS. Ali 'Imran: 43)
Maryam adalah berkebangsaan Israil yang juga melakukan "sholat"
apakah sholat Maryam atau nabi Isa sama seperti sholatnya muslim?
Wallaahu a'lam
Tapi mungkin ayat Injil perjanjian baru dibawah ini bisa sebagai acuan
(Matthew/Matius 26:39) "And he (Jesus) went a little further, and fell on his face, and prayed, saying, O my Father, if it be possible, let this cup pass from me: nevertheless not as I will, but as thou wilt." - New Testament
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki
(Matius 17:6)
Versi bhs Indonesia: Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
Versi bhs Inggris: "And when the disciples heard it, they fell on their face (menyungkur diatas wajah), and were sore afraid.
Sholatnya nabi Musa & harun
"And Moses made haste, and bowed his head toward the earth, and worshipped." - Old Testament (Tanakh) (Exodus 34:8)
“And Moses and Aaron went from the presence of the assembly unto the door of the tabernacle of the congregation, and they fell upon their faces (SUJUD): and the glory of the LORD appeared unto them.” - Old Testament (Tanakh) (Numbers 20:6)
dan nabi-nabi lainnya
And Ezra blessed the LORD, the great God. And all the people answered, Amen, Amen, with lifting up their hands: and they bowed their heads, and worshipped the LORD with [their] faces to the ground. - Old Testament (Tanakh) (Nehemiah 8:6)
(Arti: mengangkat tangan dan merunduk (ruku) dan wajah mereka diatas tanah (sujud))
SHOLAT SEBELUM ZAMAN NABI MUHAMMAD
Sebagaimana sholat 5 waktu diwajibkan atas ummat Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam-, maka para nabi sebelum beliau juga diwajibkan atas mereka sholat. mereka dan ummat yang mengikuti mereka juga mengerjakan sholat. adapun dasar bahwa mereka juga mengerjakan sholat yaitu sholat yang memang disyariatkan atas mereka dengan syariah
yang berbeda-beda adalah sebagai berikut :
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ
Artinya : "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat." (QS Ibrahim : 37)
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Artinya : "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat." (QS Ibrahim : 40)
Firman Allah tentang Musa dan Harun -'alaihima as-salam- :
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى وَأَخِيهِ أَنْ تَبَوَّآ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوتًا وَاجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya : "Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman." (QS Yunus : 87)
Dan tentang Isa -'alaihi as-salam- :
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
Artinya : "Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." (QS Maryam : 31)
Dan tentang Zakaria :
فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ
Artinya : "Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab." (QS Ali Imran : 39)
Dan tentang semua nabi -'alaihim as-salam- :
أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا # فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا # إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا
Artinya : "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (58) Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (59) kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun. (60)" (QS Maryam : 58-60)
Adapun sholat mereka juga ada sujud dan rukuknya. Allah berfirman :
a
وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Artinya : "Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud"." (QS Al-Baqoroh : 125)
يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya : "Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk." (QS Ali Imran : 43)
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
إنا معاشر الأنبياء أُمرنا بتعجيل فطرنا وتأخير سحورنا ووضع أيماننا على شمائلنا في الصلاة
Artinya : "Kami para nabi diperintahkan akan 3 hal : mendahulukan berbuka, mengakhirkan sahur, dan meletakkan tangan kanan kami diatas tangan kiri kami dalam sholat." (HR At-Thabrani)
Akan tetapi bagaimana sholatnya para nabi sebelum kita? Allah lebih tahu bagaimana sholat mereka secara lebih mendetail. yang pasti, kita sebagai ummat Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam- diperintahkan untuk melaksanakan sholat sebagaimana yang Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- contohkan. beliau bersabda :
صلوا كما رأيتموني أصلي
Artinya : "Sholatlah sebagaimana kalian melihatku sholat." (HR Bukhori)
No comments:
Post a Comment