Namanya calon ulama, ya harus hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata,
Tidak peduli sudah dewasa bijaksana, maupun remaja yang labil emosinya,
Jika orang biasa suka cari sensasi, calon ulama harus selektif dan melakukan sesuatu yang tidak ada fitnahnya, banyak manfaatnya,
Apalagi di dunia maya yang mengijinkan setiap penggunanya menjadi siapa saja,
Makanya,
Tidak peduli sudah dewasa bijaksana, maupun remaja yang labil emosinya,
Jika orang biasa suka cari sensasi, calon ulama harus selektif dan melakukan sesuatu yang tidak ada fitnahnya, banyak manfaatnya,
Apalagi di dunia maya yang mengijinkan setiap penggunanya menjadi siapa saja,
Makanya,
Jika berfoto mesra dengan adik perempuan sendiri bisa menimbulkan fitnah, maka calon ulama harus meninggalkannya,
Jika menshare berita kontroversial bisa menimbulkan fitnah, calon ulama jangan melakukannya,
Bahkan, maaf sebelumnya, jika merokok nantinya akan menimbulkan fitnah, -tanpa perlu debat tentang perbedaan hukumnya-, sebaiknya memang ulama menghindarinya,
Karena muruah (nama baik) ulama adalah cerminan sikap umat, jika ulamanya buruk muruah, bagaimana dengan yang bukan ulama?
Namun, permasalahan menjaga muruah bukan hanya tugas ulama,
Siapapun kita, apapun profesi kita, selama kita cinta Allah dan Rasulullah Saw, ya nama baik kita jaga,
Jangan sampai karena kita tidak baik, malah citra Islam dipertaruhkan, terbawa-bawa,
Kita tunjukkan bahwa Islam itu baik, tercermin dari sikap dan akhlak umatnya,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
No comments:
Post a Comment