Sunday, January 4, 2015

makalah "hubungan interpersonal" mata kuliah psikologi sosial



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  latar Belakang
Tentunya kita telah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan lingkungan sebagai sarana untuk kehidupan sosialnya. Mereka tidak pernah dapat hidup sendiri di dunia, oleh karenanya  manusia tentu membutuhkan orang lain dan selalu berusaha melakukan interaksi sosial dengan menjalin hubungan sosial dengan orang lain untuk mencapai kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari saja tentunya kita mempunyai orang-orang yang dekat dengan kita. Entah itu sahabat, teman, kekasih atau orang yang baru kita kenal. Hubungan kedekatan inilah yang dinamakna dengan hubungan interpersonal. Hubungan antarpribadi ini menciptakan sikap dan perilaku individu-individu tertentu yang berbeda. Ada yang saling menguntungkan, atau sebaliknya justru merugikan, salah satu pihak.
Pada penulisan ini kami akan memaparkan apa yang dimaksud dengan hubungan interpersonal itu, dan teori-teori apa saja yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hubungan tersebut termasuk apa saja penyebab berakhirnya suatu hubungan interpersonal.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
a.       Apa pengertian hubungan interpersonal ?
b.      Sebutkan  teori-teori yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal ?
c.       Factor-faktor apa yang mempengaruhi hubungan interpersonal ?
d.      Jenis-jenis hubungan interpersonal ?
e.       Tahap-tahap dalam hubungan interpersonal ?
1.3  Metode penulisan
Metoe penulisan yang kami gunakan adalah metode pengumpul data lewat media elktronik, atau media cetak














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah suatu hubungan antara diri sendiri dengan orang lain atau hubungan antara satu induvidu dengan individu lain karena adanya ketertarikan, kesamaan dan rasa timbal balik satu sama lain. Dalam suatu kehidupan, tentunya kita harus saling mengenal orang lain yang belum kita kenal, bahkan mungkin merasakan yang namanya jatuh cinta, hingga mempunyai konflik yang membuat kita membenci seseorang. Hal demikian tersebut adalah hal yang normal. Serta merupakan sifat alami manusia untuk membina suatu hubungan dengan orang lain, baik itu individu, kelompok.
Hubungan interpersonal adalah keadaan dimana kita berkomunikasi dengan orang lain, disini kita tidak hanya menyampaikan apa yang ingin disampaikan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Oleh karna itu hubungan interpersonal sangat erat kaitannya dengan "komunikasi". Selain komunikasi yang dibutuhkan ada salah satu dasar untuk membangun hubungan interpersonal adalah ketertarikan dengan orang lain. Dalam buku Weiten (2011:527), telah dijelaskan bahwa ketertarikan interpersonal (interpersonal attraction) adalah perasaan positif terhadap orang lain. Inilah hal yang mendasari kita dalam berhubungan dengan orang lain. Kita menjalin hubungan pertemanan, hubungan romantis, dan lain-lain berdasarkan pada perasaan ini.
Hubungan intrapersonal dapat diartikan sebagai penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Jadi dapat diartikan bahwa Hubungan interpersonal adalah hubungan yang membutuhkan pelaku atau personal lebih dari satu orang. Bahwa Hubungan interpersonal adalah proses hubungan yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka. Hubungan Interpersonal menuntut berhubungan komunikasi dengan oranglain. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999).
–        Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang siswanya, dan sebagainya.
Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah:
–        Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;
–        Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima lat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun. Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal.
           
2.2 Teori-teori yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal
Adapun teori-teori yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal adalah sebagai berikut:
  • Model pertukaran social.
Thibault dan Kelley, pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran social sebagai berikut:
“ Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan social hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
  • Model peranan.
Dalam model peranan hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Dimana seseorang dapat melakukan tindakan sesuai dengan perannya dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Model intraksional.
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system. Setiap system memiliki sifat-sifat structural, integrative, dan medan. Semua system terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai satu kesatuan
Hubungan interpersonal akan berlangsung dengan baik apabila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya (William C. Schultz).
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal?
Dalam suatu hubungan tentunya ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal tersebut. Diantaranya adalah:
  • komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif – interaktif dan menyenangkan.
  • ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
  • Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter, dan perilaku
  • Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu
  • kesamaan karakter personal
kita akan cenderung menyukai seseorang karena mereka mempunyai kesamaan baik itu sikap atau pun yang lainnya.
  • Daya tarik
daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya tarik cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain. Daya tarik merupakan dasar dari pengalaman yang menyenangkan pada seseorang. Daya tarik interpersonal yang menyenangkan dihasilkan dari respon emosional yang positif, dimana ketertarikan kita pada orang lain meningkat. Ketertarikan interpersonal adalah keinginan seseorang untuk mendekati orang lain (Brehm&Kassin, 1993). Kemudian menurut (Brigham, 1991), ketertarikan interpersonal adalah kecenderungan untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya, dan berperilaku secara positif padanya. Daya tarik interpersonal merupakan salah satu faktor penentu ketika seseorang ingin berhubungan dengan orang lain
  • Ganjaran
Seseorang akan lebih menyukai orang lain yang memberinya ganjaran berupa pujian, bantuan, atau motivasi.
  • Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Suatu saat seseorang akan membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian.
Dari uraian diatas banyak sekali factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan interpersonal. Selain faktor-faktor diatas dijelaskan pula Factor-faktor situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal dalam Rakhmat (2007: 79-129): yaitu,
  1. Daya tarik fisik, daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama atraksi interpersonal.
  2. Ganjaran, kita menyenangi orang lain yang memberikan ganjaran pada kita, kita akan meneruskan interaksi jika kita mendapatkan keuntungan psikologis maupun ekonomis.
  3. Familiarity, yang artinya kenal baik. Jika kita sering berjumpa dengan orang lain asal tidak ada hal-hal lain, kita akan menyukainya.
  4. Kedekatan. Familiarity erat kaitannya dengan kedekatan. Orang cenderung menyenangi mereka yang lokasinya berdekatan.
  5. Kemampuan, kita cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada kita, atau lebih berhasil dalam kehidupannya.
Dalam suatu hubungan tidak saja ada pertemuan tetapi juga ada yang namanya perpisahan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan perpisahan diantaranya adalah Konflik, sudah tidak adanya kelekatan dalam suatu hubungan, sudah tidak adanya kesepakatan bersama, dan ketidakpuasan dalam suatu hubungan.
Hubungan interpersonal pada seseorang akan membantu mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam bersosialisasi. Selain dapat mengembangkan keterampilan sosialnya, seseorang melihat hubungan antar pribadi tersebut karena daya tarik yang dimiliki oleh individu lainnya dalam menciptakan interaksi sosial. Hal ini di perkuat melalui salah satu faktor yang berkaitan dengan hubungan interpersonal yaitu daya tarik. Dalam hukum daya tarik dapat di jelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berpikir, bahasa dan tindakan yang khas.
2.4 Jenis-jenis Hubungan Interpersonal
1.Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat
Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi menjadi 2, yaitu  hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi (termasuk pola berbahasa) yang unik/khas yang akan membedakan hubungan tersebut dengan hubungan diad yang lain. Sedangkan hubungan triad merupakanhubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkatkeintiman/ kedekatan antara individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan diambil melalui negosiasi).
2.Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai 
Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi menjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh individu sendirian. Misalnya hubungan antara pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lain-lain. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal dan sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.
3.Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu
Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2,yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan. Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena investasi yang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha kita untuk mempertahankannya.

4.Hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman
Hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi. Hubungan intim terkait dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh pada jangka panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karena investasi yang ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama telah banyak. Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual.
2. 5 Tahap-Tahap Hubungan Interpersonal
1. Pembentukan
Pembentukan disini dimaksudkan adalah tahap-tahap perkenalan. Disini masing-masing individu saling menangkap dari reaksi pihak lain. mereka saling berusaha menggali identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. misalnya : bila kita berkenalan dengan orang lain, kita biasa nya bertanya-tanya tentang asal nya darimana, usianya brapa, pekerjaan apa, atau sekolahnya dimana. bila terdapat kesamaan, maka kita cukup mudah untuk melanjutkan hubungan dan komunikasi.

2. Peneguhan Hubungan
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

3. Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi
Pemutusan hubungan "kompetisi" bisa terjadi pada hubungan interpersonal, mengapa? karena biasanya salah satu dari pihak-pihak yang melakukan hubungan interpersonal ini akan berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan pihak lain.

b. Dominasi
Mendominasi dalam setiap hubungan pun tidak baik karena mungkin saja pihak lain itu akan merasa hak-hak nya dilanggar dan merasa terkekang dengan dominasi salah satu pihak.

c. Kegagalan
Masing-masing pihak akan saling menyalahkan apabila terjadi kegagalan dalam mencapai suatu tujuan bersama.

d. Provokasi
dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.

e. Perbedaan Nilai
dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut dan telah mereka sepakati.




No comments:

Post a Comment