Sunday, May 17, 2015

Kenapa Wanita Bisa Jatuh Cinta Pada Tokoh Fiktif?

Duta Cherbond - Sahabat mungkin pernah mendengar istilah ini, Fictophilia? Ya  Fictophilia adalah perasaan senang atau jatuh hati, kemauan untuk memiliki, sampai timbul daya tarik seksual pada karakter fiktif disaat membaca novel.. Biarpun terdengar tak masuk akal, tetapi perihal ini benar-benar ada & tidak jarang dialami oleh para perempuan. Kenapa perihal ini dapat terjadi?  

1. Perempuan Kaya Akan Fantasi Seksual
Dijelaskan oleh psikolog seksual Zoya Amirin, berdasarkan penelitian yang dilakukannya di tahun 2005, fantasi seksual perempuan jauh lebih kaya dari laki-laki. "Pria cuma dapat membayangkan fantasi seksual jikalau telah berjumpa muka, sedangkan perempuan nggak butuh bentuk aslinya pria, ia telah dapat membayangkan," terang Zoya

Kalau dikaitkan dengan keadaan fictophilia, perempuan mempunyai kekuatan buat membayangkan sosok idamannya lewat karakter fiktif yang dibacanya lewat novel. Lebih-lebih lagi dengan ilustrasi si penulis novel yang menggambarkan sosok ciptaannya serupa seperti apa yang didambakan para perempuan tersebut selama ini. Maka tidak heran mereka menyimpan rasa menyukai yang berlebihan, bahkan mempunyai daya tarik seksual pada tokoh khayalan tersebut.
    
2. Perempuan Susah Membedakan Khayalan & Kenyataan
Psikolog yang mengambil studi seksologi di Universitas Udayana Bali ini mengemukakan, sebelum berjumpa dengan lawan jenis, perempuan telah mempunyai khayalan sendiri mengenai sosok yang diimpikannya. Tapi pada diwaktu berjumpa, mereka condong jadi kewalahan dalam mengatur tingkat emosinya. Kecenderungan ini mempunyai mungkin saja yang teramat besar.

"Gangguan ini lebih banyak diderita perempuan, mengapa? sebab ada perempuan yang tetap belum mampu membedakan antara emosi sesaat, khayalan semata, & kenyataan. Tidak Sedikit perempuan yang mau punyai doi persis seperti di dalam novel, apabila keinginannya tak tercapai & ia tak bisa memperoleh laki laki itu, dapat saja gangguan kepribadian ini muncul," ringkasnya.

3. Perempuan Lebih Peka
Lebih lanjut dia menjelaskan, secara biologis, system di dalam tubuh perempuan menyambung ke dalam system limbik. System limbik merupakan struktur bidang otak yang berhubungan dengan perasaan, contohnya rasa geram, bahagia, takut, senang, dan seterusnya. Hingga tidak heran, perempuan condong lebih peka terhadap hal-hal yang menyentuh perasaan.

4. Aspek Lingkungan & HormonZoya menilai, keadaan fictophilia ini adalah gangguan kepribadian di mana seseorang mempunyai sebuah obsesi kepada khayalan yang bersumber dari apa yang dibacanya. Hal lain yang menciptakan perempuan lebih gampang terkena gangguan kepribadian ini yaitu keadaan lingkungan & hormon. Factor ini memicu perempuan mampu merasakan jatuh cinta kepada siapa saja, termasuk juga terhadap tokoh fiktif sekalipun. 



  

No comments:

Post a Comment