Umumnya, sifat dan perasaan tetap ada dan terasa meski empunya tetap diam,
Marah, sedih, rindu, bijak, bahagia, dendam,
Meski tak nampak, namun tetap bisa dirasa, bagai panas dari api dalam sekam,
Namun ada satu perasaan yang harus diiringi tindakan, tak bisa hanya sekedar diam,
Itulah cinta, yang tak akan dianggap tanpa tindakan, tak sah jika hanya terpendam,
Marah, sedih, rindu, bijak, bahagia, dendam,
Meski tak nampak, namun tetap bisa dirasa, bagai panas dari api dalam sekam,
Namun ada satu perasaan yang harus diiringi tindakan, tak bisa hanya sekedar diam,
Itulah cinta, yang tak akan dianggap tanpa tindakan, tak sah jika hanya terpendam,
Kata-kata puitis pun tak bisa disebut cinta, karena kata-kata hanyalah penyenang sesaat, cepat tenggelam,
Hati berbunga, tanpa tindakan nyata, well, itu bisa jadi hanya hasrat sekejap, tanyalah lubuk hati terdalam,
Cinta sejati itu seperti ibu, yang langsung terbangun saat anaknya menangis tengah malam,
Seperti ibu yang rela menahan selera asal anaknya bisa makan dengan daging ayam,
Seperti ibu, yang rajin menasihati anaknya makan sayur, meski si anak tak suka bayam,
Juga seperti ayah, yang bekerja tak kenal lelah, yang kadang pulang saat malam makin kelam,
Seperti ayah yang saat anaknya melalaikan shalat, beliau tak ragu naik pitam,
Aku bilang, cinta adalah perbuatan, makanya cinta tanpa kata bukan berarti rasa itu padam,
Ayah dan ibu jarang katakan cinta, namun semua tahu, cinta itu di hati mereka kuat tertanam,
Cinta adalah apa yang dilakukan, bukan apa yang dikatakan, tak sah jika hanya diam,
Semoga ibu dan ayah, sang pemilik cinta sejati, mendapat pahala yang tak berhenti mengalir bagai mata air zamzam,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
No comments:
Post a Comment